SOSIALISME

by: fortune
A. Defenisi Sosialisme

Secara sederhana Sosialisme diartikan kepemilikan bersama sarana-sarana produksi dan pembatasan kepemilikan pribadi atau swasta terhadap sarana tersebut.

Sosialisme adalah sistem ekonomi berfilosofi sosio-politik yang berlandaskan pada perluasaan kepemilikan negara dan penghapusan kepemilikan swasta. Tujuannya, menghindari terulangnya keburukan sistem kapitalisme dan kesewenang-wenangan para pemilik modal, menghilangkan perbedaan tingkatan sosial masyarakat dan menjamin keadilan sosial -dalam anggapan mereka- dalam pembagian sumber daya alam suatu bangsa.

B. Prinsip-prinsip Dasar Sosialisme

 Penghapusan kepemilikan swasta secara keseluruhan maupun sebagian, negara punya hak milik dan bertanggung jawab terhadap sarana produksi dengan menetapkan beberapa kebijakan yang membatasi kepemilikan swasta. Dan yang lebih ekstrim lagi, penghapusan hak pewarisan harta kekayaan.
 Persamaan kedudukan manusia, tanpa memandang potensi dan kapasitas mereka yang berbeda dalam lapangan pekerjaan, pendidikan, perumahan dan proteksi social, karena negara menanggung semua beban hidup masing-masing individu.
 Negara berhak melakukan intervensi kehidupan perekonomian dan menentukan arah perekonomian nasional dengan menetapkan sumber barang dan harga jual sesuai kepentingan dan urusan negara (ekonomi terpimpin).
 Otoritas golongan proletar seperti para petani dalam menentukan kebijakan pemerintahan karena mereka merupakan tulang punggung sumber produksi negara.
 Pemberian limit kebebasan kepemilikan pihak swasta dan melarang keluar dari ideologi pemaksaan negara terhadap kebijakan perekonomian.
 Kebebasan pemakaian fasilitas umum dan sarana kesehatan serta seruan guna menghargai semua jenis profesi -apapun profesinya-.

C. Komparasi Sosialisme dan Kapitalisme

Para sosialis berasumsi, bahwa mereka telah menyelamatkan dunia dari cengkeraman pemahaman kaum kapitalis dengan konsep mengedepankan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi. Sosialisme memiliki beberapa keunggulan:

o Larangan kesewenang-wenangan individu dan swasta .
o Menghilangkan perbedaan strata sosial dalam masyarakat karena semua orang berkedudukan sama .
o Negara menjamin lapangan pekerjaan bagi setiap warganya sehingga masalah pengangguran bisa diatasi .
o Meninggikan nilai kebersamaan dan spirit koperatif, meninggalkan semua pertikaian, memperhatikan kepentingan umum, mencegah kekacauan ideologi dan pluralisme .
o Negara bertanggung jawab memberikan jaminan batas minimum penghasilan guna pemenuhan kebutuhan pokok setiap warga negara tanpa terkecuali , larangan hidup berfoya-foya dalam pemakaian fasilitas luks.

D. Kekurangan Nyata Sosialisme

Sistem sosialisme terlalu “hiper” mementingkan kemaslahatan umum dibanding kebebasan pribadi. Akibatnya, negara ibarat penjara besar yang dipimpin oleh sekelompok orang, gerak-gerik warga negara dibatasi, mereka hanya bekerja untuk bisa makan dan tidak disediakan ruang guna mengekspresikan pendapat, ide dan gagasan apalagi merancang pemberontakan.

Kehidupan manusia tidak akan berjalan mulus jika diatur oleh sistem seperti ini, buktinya telah banyak negara penganut sistem ini yang hancur –khususnya ekstrimis-, semua warga telah menyadari seutuhnya, betapa radikalnya kepemimpinan kaum sosialis ekstrimis tersebut. Dari aplikasinya terbukti kelemahan sistem sosialis dalam beberapa aspek berikut:

 Pernyataan perang Sosialisme terhadap keinginan individu yang telah memuncak dalam kepemilikan harta guna menghidupi keluarga dan anak-anaknya sebagai bentuk kasih sayang demi kehidupan mereka di masa depan.

 Penentangan sosialisme terhadap agama dengan alasan agama mengakui kepemilikan pribadi dan swasta serta menerima kenyataan adanya perbedaan strata sosial dalam masyarakat, agama juga menentang teori materealistis kaum sosialis dalam hidup yang hanya menjadikan manusia sebagai alat yang dipekerjakan dengan jaminan makanan, minuman, sandang dan tempat tinggal sebagai upah dari pengorbanannya terhadap negara.

 Sosialisme menyia-nyiakan potensi anak bangsa dan tidak memanfatkan kapabilitas mereka demi meningkatkan hasil produksi dan peningkatan hasil devisa negara. Padahal kondisi tersebut bisa saja diwujudkan dengan menjanjikan mereka penghasilan tambahan bagi anak-anak dan keluarganya . Di negara sosialis, kebutuhan warga negaranya sangat dibatasi pada kebutuhan pokok semata, ini menyurutkan semangat mereka untuk meningkatkan produksi dan pengorbanan terhadap bangsa.

 Kesewenang-wenangan birokrasi yang menjadi tembok penghalang bekerja dan berproduksi, pemerintah menetapkan kebijakan-kebijakan guna menjamin pengawasan aset negara serta penjagaan dari pemborosan dan perampasan. Karena ketatnya pengawasan dan kalkulasi, mengakibatkan pekerjaan menjadi susah. Pasalnya, kekhawatiran para pejabat yang diberi tanggung jawab bila dijatuhi sanksi hukum ketika melakukan kesalahan pengawasan dan kalkulasi. Kondisi ini mendorong pejabat yang berwenang memberikan wewenangnya pada pejabat lain agar dia lepas dari tanggung jawab yang dibebankan padanya, meskipun demi kepentingan dan kelancaran pekerjaan. Natijahnya, pekerjaan diselesaikan dengan memakan waktu lama, produksi turun, kualitas barang berkurang dan sektor publik semakin merugi .

 Sosialisme terpaksa menggunakan bahasa-bahasa kekerasan dalam menjalankan prinsip-prinsipnya, memakai sistem korespondensi dan spionase serta melemparkan tuduhan-tuduhan atas dasar praduga. Semua ini membentuk karakter warga negara yang selalu bimbang, ragu, takut dan selalu merasa diawasi gerak-geriknya. Pada gilirannya, membuat mereka selalu ingin mengisolasi diri karena takut pada pemerintah. Dalam iklim kelam semacam ini, tersembunyi sumber aset nasional dan aktifitas investasi menurun serta membuka peluang bagi kaum hipokritis dan orang-orang yang mengeksploitasi kesempatan dalam kesempitan guna menduduki jabatan-jabatan penting, sementara rakyat sipil sering menjadi korban kezhaliman.

 Sosialisme terkait erat dengan ketajaman politik internal yang berjuang mengokohkan sistem sosialis dan menjaga kesinambungannya, makanya negara menguasai berbagai jenis media informatika berupa radio, surat kabar dan majalah-majalah yang didalamnya menulis tentang rancangan agenda pengawasan ketat terhadap warga negara sebagai tindakan preventif terhadap kemunculan gagasan dan kegiatan-kegiatan yang menentang sistem sosialis. Tekanan media massa terasa sangat kental dalam membentuk pola pikir warga negara sesuai keinginan pemerintah. Keberhasilan ini dilengkapi dengan penerbitan buku-buku dan selebaran-selebaran periodik yang berisi pesan-pesan sosialis dan dibagikan pada setiap individu warga negara serta kaum intelek. Akibatnya kebebasan dan pemikiran menjadi terkekang.

 Politik internal sosialisme yang membela dan mempublikasikan prinsip-prinsip mereka ke negara-negara lain, loyalitas dalam negara sosialis diartikan sebagai upaya membantu negara-negara sosialis lain dan ikut memerangi lawan-lawan politik mereka. Kerjasama ini hingga mencapai level penopangan kekuatan materi dan non materi.

 Penyimpangan nyata dari prinsip dan penerapan Sosialisme: Hitler menamakan partainya dengan Partai Sosialis NAZI, Musellini menamakan partainya dengan Partai Sosialis Fasisme, Pemerintah Inggris yang menganut paham liberalisme mengakui negaranya sebagai negara sosialis, Perancis dipimpin partai sosialis, Rusia pernah menjadi benteng sosialisme, China kebangsaan sosialis, Yugoslavia pernah menganut paham sosialisme. Negara-negara diatas walaupun mengaku sebagai negara sosialis, tapi antara mereka sering terjadi pertikaian yang berkepanjangan. Pada akhirnya, sosialisme hanya menjadi istilah hampa yang dipakai dan diartikan sesuai keinginan dan kepentingan. Di negara manapun sosialisme masuk, maka niscaya diikuti oleh pertumpahan darah dan perang senjata .

 Kita telah menyaksikan sosialisme memakai seragam Kristen di Eropa –partai Kristen sosialis- kemudian datang ke Mesir dengan memakai seragam Islam . Kita pernah dengar sosialisme Arab, sebagian paradigma seputar Islam sebagai agama sosialis dan sosialisme merupakan bagian dari Islam, bahkan ada pula istilah “Islam Kiri”. Apakah dengan hanya berbekal beberapa point kesamaan menjadikan Islam sebagai sosialis? Islam juga mempunyai beberapa titik kesamaan dengan Yahudi lalu apakah itu bermakna Islam sama dengan Yahudi? Prinsip Islam memiliki beberapa point kesamaan dengan Kristen, lalu apakah itu berarti bahwa Islam sama dengan Kristen? Jika sesama negara berpaham sosialisme masih terdapat perbedaan disana-sini lalu mungkinkah kia menjadikan sosialisme sebagai solusi Apakah ini halal atau haram wahai para intelek dan penyeru validitas ilmiah? .






Simplex Magazine2

Aliquam erat volutpat. Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat.